Saturday, December 31, 2011

Uninstall Aplikasi di dalam Wine

Sebagaimana menginstall aplikasi Windows di dalam Linux bisa dilakukan menggunakan Wine, maka uninstall aplikasi (remove programs) dari dalam Wine pun tentu bisa dilakukan.

Cara uninstall aplikasi Windows di dalam Wine:


1. Buka Uninstall Wine Software:

   Start menu ->Wine ->Uninstall Wine Software (Linux Mint 10 dan 11)
   Start menu ->Other ->Uninstall Wine Software (Linux Mint 12 Gnome dan MATE)
   Applications ->Other ->Uninstall Wine Software (Linux Mint 12 Classic Gnome)



2. Klik pada menu yang hendak di uninstall (remove) kemudian klik remove.
3. Tunggu proses uninstall (remove) selesai, proses uninstall (remove) berhasil jika nama aplikasi hilang dari daftar (list) aplikasi di Wine.

Mudah kan? semoga bermanfaat...



Bisakah mencetak dokumen menggunakan Microsoft Office di Linux Mint?

Ketika kita menggunakan Microsoft Office (katakanlah Word) untuk membuat dokumen, maka biasanya kita pun akan mencetak (print) dokumen tersebut menggunakan aplikasi yang sama.

Ini tidak akan menjadi masalah ketika kita membuat dokumen di Windows, lalu bagaimana jika kita membuat dokumen di Linux Mint menggunakan Microsoft Office Word? Dapatkah kita mencetaknya langsung dari Microsoft Office Word?
Jawabannya tentu saja BISA. Caranya kita harus menginstall
printer di Wine terlebih dahulu. Mengapa harus menginstall printer di Wine? Karena meskipun Wine berada di dalam Linux, sebenarnya Wine memiliki sistem operasi yang terpisah, jadi harus melakukan instalasi printer untuk dapat mencetak dokumen dari aplikasi di dalam Wine.

Cara install printer di Wine:

1. Buka driver Printer di Terminal (boleh lewat Eksplorer maupun Terminal)
2. Setelah berada di direktori Printer, ketik command line:
   
    wine setup.exe

3. Ikuti instruksi berikutnya seperti ketika menginstall Printer di Windows.
4. Setelah proses instalasi selesai, maka kita bisa mencetak dokumen secara
    langsung dari aplikasi Microsoft Office dalam Wine.

atau kita juga bisa melakukannya dengan cara membuka dokumen di OpenOffice (Libre Office) kemudian mencetaknya langsung (sebagian besar Printer otomatis yang terbaca dan terinstal di Linux Mint selama tahun produksi Printer lebih tua dari Linux Mint yang digunakan).

Bagaimana? Mudah kan? Semoga bermanfaat...

Ketika Ikon Aplikasi Microsoft Office Tidak Berfungsi

Kasus ini terjadi ketika penulis selesai menginstall Microsoft Office 2007 di Linux Mint 10 Julia (Penulis tidak tahu apakah hal tersebut terjadi di Linux Mint 11 Katya atau tidak tapi yang jelas ini juga terjadi ketika penulis menggunakan Linux Mint 12 Lisa dalam tampilan classic Gnome). Ketika mencoba membuka aplikasi Office di Wine (Start menu ->Wine ->Aplikasi Office) ternyata aplikasi tidak dapat dibuka.


Untuk mengatasi hal ini, solusi yang dapat dilakukan adalah:
1. Tekan ALT + F1 di sembarang tempat di Desktop.
2. Arahkan pointer pada Wine ->Programs ->Microsoft Word ->Aplikasi Office.
3. Klik kanan pada aplikasi Office yang diinginkan kemudian pilih:
   
   add this launcher to panel (jika ingin menempatkan ikon di panel)


    add this launcher to desktop (jika ingin menempatkan ikon di desktop)


4. Silahkan buka aplikasi Office dari ikon yang telah kita buat.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat...

Menyempurnakan Instalasi Microsoft Office di Linux Mint

Setelah selesai melakukan instalasi Microsoft Office di Linux Mint menggunakan Wine, kemudian mencoba aplikasi Microsoft Office, Powerpoint tidak mau dibuka.

Agar aplikasi Microsoft Office dapat digunakan di Linux Mint secara utuh, maka perlu dilakukan finalizing (penyempurnaan) terhadap proses instalasi yang telah dilakukan.

Cara melakukan finalisasi Microsoft Office:
1. Buka Konfigurasi Wine
    Start menu ->Wine ->Configure Wine (Linux Mint 10 dan 11)
    Start menu ->Other ->Configure Wine (Linux Mint 12 Gnome dan MATE)
    Applications ->Other ->Configure Wine (Linux Mint 12 Classic Gnome)



   (Untuk Mint 12 Jika di Menu Muncul Wine maka Configure Wine ada di Wine)


2. Klik tab Libraries, kemudian ketik di New override for library:
     riched20  klik add, tulis lagi di New override for library:
     usp10  klik add
3. Klik riched20 kemudian pilih Edit lalu klik checkbox Native (Windows) di dialog box Edit Override, lalu tekan OK.


4. Klik apply lalu OK atau langsung OK
5. Sekarang silahkan buka Powerpoint, maka kini Powerpoint dapat dibuka dan siap digunakan.

Terima kasih, semoga bermanfaat...

Aplikasi Bawaan (pre-Installed Applications) Linux Mint 12

Sebagaimana edisi release sebelumnya, Linux Mint 12 juga memiliki aplikasi bawaan (pre-installed applications). Artinya aplikasi-aplikasi ini akan terinstall secara otomatis bersamaan dengan instalasi Linux Mint yang kita lakukan (selain yang berada di Accessories, Others dan System Tools)

Aplikasi bawaan Linux Mint 12 dapat kita pilih menjadi 4 kelompok: 

1. Graphic, di sini terdapat beberapa aplikasi, yaitu:

  • Document Viewer, aplikasi ini digunakan untuk membaca dokumen (utamanya yang memiliki format .pdf).
  • GIMP Image Editor, aplikasi ini digunakan untuk mengolah gambar (foto). Bisa dikatakan aplikasi ini sebagai Photoshop-nya Linux.
  • gThumb, aplikasi ini berfungsi untuk melihat dan mengorganisir gambar dan foto yang kita miliki.
  • Image Viewer, digunakan untuk mencari (browse) dan memutar gambar (foto)
  • Libre Office Draw, bagian dari Libre Office, aplikasi ini digunakan untuk mengolah dan mengedit draw (design), flowchart, dan logo. Fungsinya hampir sama dengan CorelDraw di Windows (meskipun dalam bentuk yang sederhana)
  • Simple Scan, digunakan untuk melakukan scan dokumen.
2. Internet, aplikasi yang ada tercakup di dalamnya adalah:

  • Desktop Sharing, aplikasi ini digunakan agar orang lain (other users) dapat melihat desktop yang kita miliki.
  • Firefox Web Browser, salah satu peramban (search engine) yang banyak digunakan orang untuk menjelajah dunia maya.
  • Pidgin Internet Messenger, aplikasi untuk melakukan chatting
  • Sun Java 6 Web Start, aplikasi untuk menjalankan Java (jadi tidak perlu lagi menginstall Java)
  • Thunderbird Mail, aplikasi untuk mengirim dan menerima email menggunakan Thunderbird
  • Transmission, digunakan untuk mengunduh (download) dan berbagi (share) fiel dengan BitTorrent
  • XChat IRC, digunakan untuk melakukan chatting dengan orang lain menggunakan Internet Relay Chat.
3. Office, bagian ini dapat dikatakan sebagai Microsoft Office nya Linux

  • LibreOffice Base, digunakan untuk mengolah data base
  • LibreOffice Calc, digunakan untuk mengolah data berupa operasi numerik (seperti Excell di Microsoft Office)
  • LibreOffice Draw, digunakan untuk mendesain, mengedik, membuat flowchart, logo dan lainnya yang menggunakan vektor (titik dan garis)
  • LibreOffice Impress, digunakan untuk melakukan presentasi (seperti Powerpoint di Microsoft Office)
  • LibreOffice Writer, digunakan untuk mengolah data berupa tulisan (seperti Word di Microsoft Office)
4. Sound & Video, aplikasi yang masuk di kelompok ini adalah:

  • Banshee, aplikasi untuk memutas dan mengorganisir koleksi media (baik audio maupun video)
  • Brasero, digunakan untuk membuat dan mengkopi CD/DVD (semacam Nero di Windows)
  • GNOME MPlayer, aplikasi untuk memutar media (audio maupun audio video). Aplikasi ini bisa digunakan untuk memutas hampir semua format media yang ada.
  • Movie Player, sebagaimana namanya aplikasi ini digunakan untuk memutar film dan video (hampir semua format video yang dikenal bisa menggunakan aplikasi ini)
  • Sound Recorder, digunakan untuk merekam apa yang kita katakan
  • VLC Media Player, dapat digunakan untuk memutar hampir semua media (baik audio maupun video).
  • Volume Control, digunakan untuk mengatur volume
Gimana? cukup banyak kan aplikasi bawaan Linux Mint 12?.

Semoga bermanfaat...

Install Microsoft Office di Linux Mint

Untuk menginstall Microsoft Office di Linux Mint, maka yang kita butuhkan adalah Wine. Jadi, pastikan Wine telah terinstall di Linux Mint sebelum kita memulai instalasi Microsoft Office di Linux Mint.


Langkah instalasi Microsoft Word di Linux Mint:

1. Buka direktori (folder) Microsoft Office di Terminal (boleh dari eksplorer atau dari Terminal).
     misal: Direktori (Folder) Office2007 ada di direktori Windows di drive Master, maka ketika sudah masuk ke direktori Office di Terminal akan terlihat:

      nama Home anda /media/Master/Windows/Office2007 $

     misal (nama Home: anam, nama komputer: anam-AO532h), maka hasilnya:

      anam@anam-AO532h /media/Master/Windows/Office2007 $

     Kemudian ketik command line:

      $ wine setup.exe

     Enter dan masukkan password root

2. Command line di atas akan memunculkan dialog box untuk melakukan instalasi Microsoft Office sebagaimana ketika kita melakukan instalasi di Windows, silahkan ikuti instruksinya hingga selesai.

3. Setelah selesai, cek ikon Microsoft Office di Wine (Start menu -> Wine)

4. Silahkan mencoba Microsoft Office di Linux Mint dengan cara:
  • Start menu ->Wine -> Aplikasi Office (Linux Mint 10 dan 11)
     Start menu ->Wine ->Microsoft Word 2007 (misal yang akan dibuka Word)

  • Applications ->Wine ->Programs ->Microsoft Office ->Aplikasi Office (Linux Mint 12 Classic Gnome)
  • Start menu ->All Applications ->Aplikasi Office (Mint 12 Gnome)
  • Start menu ->Other->Aplikasi Office (Mint 12 MATE)

Selamat mencoba, semoga bermanfaat...

Beberapa Tips setelah Install Linux Mint 12 Lisa (2)

Beberapa trik ini sebenarnya merupakan terjemah bebas dari posting asli Berbahasa Inggris dengan judul Things to do after installing Linux Mint 12 Lisa—meskipun dengan berbagai perubahan (beberapa hal yang kurang penulis pahami tidak disertakan di sini)
Extensions PPA Available oleh Webupd8




1. Install Weather Extension untuk Gnome Shell


Cara menginstall Weather Extension:
buka Terminal (Ctrl+Alt+T) and co-pas command line di bawah ini ke Terminal:
       sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/gnome3 
       sudo apt-get update 
       sudo apt-get install gnome-shell-extensions-weather 

Cara melakukan konfigurasi GNOME Shell Weather Extension
a. Untuk mendapatkan Yahoo ID, kunjungi http://weather.yahoo.com, masukkan kota/kode pos kita dan ketika menemukannya, cara ikon 'RSS' warna orange di kanan. Arahkan pointer ke ikon ini, kita akan melihat kode kita- ini adalah WOEID.
b. Ketik command line berikut di Terminal beserta dengan "WOEID" area kita.
      gsettings set org.gnome.shell.extensions.weather woeid (woeid kita)      


Ketika kita klik pada ikon RSS, kita akan melihat URL ini di address bar
(Lihat gambar di bawah)
Warna merah adalah kode"WOEID".
Sekarang restart Gnome Shell (Alt+F2 dan ketik: 'r' lalu tekan Enter) atau
Logout dan Login lagi.


c. Klik extension icon di bar atas dan pilih "Preferences". Pilih setting yang kita inginkan.



d. Lalu install GNOME Tweak Tool:
       sudo apt-get install gnome-tweak-tool 


Inilah yang membuat Weather Extension enable  (bisa digunakan).
Jika ingin mendownload Weather Extension klik Github.


2. Install AutoHide Top Bar Extension untuk Gnome Shell



Caranya: 
Buka Terminal (Ctrl+Alt+T) dan co-pas command line berikut di Terminal:
        sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/gnome3 
        sudo apt-get update 
        sudo apt-get install gnome-shell-extensions-autohidetopbar 


Catatan: Jika kita sudah menginstall Autohide Top Bar Extension original, hapus dulu sebelum menginstall ini.
Ketika instalasi selesai, restart GNOME Shell (Alt+F2 dan ketik: 'r' lalu tekan Enter) dan aktifkan ekstensi ini menggunakan GNOME Tweak Tool.

Catatan: jika toggling autohide on/off tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya atau kita hanya ingin mengubah value, maka buka "extension.js":       
        gksu gedit /usr/share/gnome-shell/extensions/autohidetopbar2@werewolves.us/extension.js 


kemudian tambahkan value "const TIME_DELTA".



3. Install Windows Overlay Icons Extension untuk Gnome Shell

Window Overlay Icons adalah sebuah ekstensi yang menampilkan ikon untuk tiap jendela dalam activities overview  (tampilan yang menunjukkan aktifitas apa saja yang dilakukan), yang memudahkan untuk membedakan aplikasi (yang sedang berjalan). Ekstensi ini di update untuk dapat bekerja di Gnome 3.2.
Catatan: ekstensi ini tidak kompatibel untuk placement extension window asli (native window).


Caranya: 
Buka Terminal (Ctrl+Alt+T) dan co-pas command line berikut di Terminal:
        sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/gnome3 sudo apt-get update 
        sudo apt-get install gnome-shell-extensions-windowoverlay-icons 


Ketika instalasi selesai, restart GNOME Shell (Alt+F2 dan ketik: 'r' lalu tekan Enter) dan aktifkan ekstensi ini menggunakan GNOME Tweak Tool.


4. Install Hamster Applet Extension untuk Gnome Shell

Hamster (time tracking tool) tersedia untuk GNOME Shell. Sayangnya, saat ini fungsinya sangat terbatas (karena masih dalam pengembangan): kita hanya dapat mencari dan melihat aktifitas terakhir di panel. Untuk menambah aktifitas baru klik "Show Overview".

Caranya:
Buka Terminal (Ctrl+Alt+T) dan co-pas command line berikut di Terminal:
       sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/gnome3 


Ketika instalasi selesai, restart GNOME Shell (Alt+F2 dan ketik: 'r' lalu tekan Enter) dan aktifkan ekstensi ini menggunakan GNOME Tweak Tool.


5. Install Update Indicator Extension untuk Gnome Shell

Updates Indicator GNOME Shell extension menampilkan update baru pada GNOME Shell top bar. Dengan menggunakan ini, kita dapat melihat list update yang tersedia, update software sources atau install update dengan satu klik.


Caranya:
Buka Terminal (Ctrl+Alt+T) dan co-pas command line berikut di Terminal:
        sudo add-apt-repository ppa:aegirxx-googlemail/gnome-shell-extensions 


Ketika instalasi selesai, restart GNOME Shell (Alt+F2 dan ketik: 'r' lalu tekan Enter) dan aktifkan ekstensi ini menggunakan GNOME Tweak Tool.

6. Install Extended Places Menu Extension untuk Gnome Shell

Extended Places Menu merupakan ekstesi baru pada GNOME Shell yang dibangun dengan base pada official Places Menu extension, namun dengan beberapa fitur ekstra seperti :
  • Open file system as root
  • Submenu untuk launching Virtual-box machines dengan cepat (dapat di enabled/disabled di preferences).
  • Submenu untuk FTP sites (dapat di enabled/disabled di preferences) - supported clients: Filezilla dan gFTP
  • Collapse-able bookmarks.
  • Submenu untuk custom actions yang dapat kita tentukan di preferences
Ekstensi ini mungkin akan menghasilkan konflik dengan regular Places Menu extension jadi pastikan kita men-disable nya sebelum menggunakan ekstensi ini.

Caranya:
Buka Terminal (Ctrl+Alt+T) dan co-pas command line berikut di Terminal:



         sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/gnome3 
         sudo apt-get update
         sudo apt-get install gnome-shell-extensions-extended-places-menu 



Ketika instalasi selesai, restart GNOME Shell (Alt+F2 dan ketik: 'r' lalu tekan Enter) dan aktifkan ekstensi ini menggunakan GNOME Tweak Tool.

7. Install System Monitor Extension untuk Gnome Shell



GNOME Shell System Monitor adalah sistem monitor yang mudah dikonfigurasi untuk GNOME Shell (jangan samakan dengan official System Monitor extension!). Ini dapat menampilkan CPU, RAM, Swap, Network atau disk usage di GNOME Shell bar, baik sebagai grafik atau digit (atau keduanya) dan kita dapat mengatur warna, posisi, dan seterusnya





Caranya:
Buka Terminal (Ctrl+Alt+T) dan co-pas command line berikut di Terminal:
        sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/gnome3 
        sudo apt-get update 
        sudo apt-get install gnome-shell-system-monitor 


Ketika instalasi selesai, restart GNOME Shell (Alt+F2 dan ketik: 'r' lalu tekan Enter) dan aktifkan ekstensi ini menggunakan GNOME Tweak Tool.

8. Install Notifications for Pidgin untuk Gnome Shell
Di GNOME Shell 3.2 kita dapat melakukan chat dari popup notifications, tapi hal tersebut hanya berlaku untuk Empathy by default. Jadi inilah sebuah ekstensi GNOME Shell yang dapat melakukan hal sama namun untuk Pidgin.

Catatan: Hindari menggunakan sekaligus dua notifikasi Pidgin, standard dan yang baru, di Pidgin select Tools > Plugins dan jangan centang kotak di sebelah "Libnotify Popups".

Caranya:
Buka Terminal (Ctrl+Alt+T) dan co-pas command line berikut di Terminal:
        sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/gnome3 
        sudo apt-get update 
        sudo apt-get install gnome-shell-extensions-pidgin 

Ketika instalasi selesai, restart GNOME Shell (Alt+F2 dan ketik: 'r' lalu tekan Enter) dan aktifkan ekstensi ini menggunakan GNOME Tweak Tool.

9. Install Jupiter (Long Battery) untuk Gnome Shell
Caranya: 
Buka Terminal (Ctrl+Alt+T) dan co-pas command line berikut di Terminal:
         sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/jupiter 
         sudo apt-get update 
         sudo apt-get install jupiter 

Jika kita memiliki EeePC, install juga package berikut untuk SHE support:
         sudo apt-get install jupiter-support-eee 

Logout dan Login lagi untuk See in Jupiter.

10. Xrandr Indicator (Monitor Status Indicator) Extension Gnome Shell
Adds a systems status menu untuk merotasi monitor (tindihkan pada apa yang saat ini disediakan oleh gnome-settings-daemon).

Caranya:
Buka Terminal (Ctrl+Alt+T) dan co-pas command line berikut di Terminal:
         sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/gnome3 
         sudo apt-get update 
         sudo apt-get install gnome-shell-extensions-xrandr-indicator 

Ketika instalasi selesai, restart GNOME Shell (Alt+F2 dan ketik: 'r' lalu tekan Enter) dan aktifkan ekstensi ini menggunakan GNOME Tweak Tool.

11. Auto Move Windows Gnome Shell
GNOME Shell Auto Move Windows extension dapat digunakan untuk memperoleh beberapa aplikasi agar selalu start pada sebuah lembar kerja spesifik..
Ekstensi ini dapat digunakan untuk memperlukan beberapa aplikasi agar selalu start pada lembar kerja spesifik

Caranya:
Buka Terminal (Ctrl+Alt+T) dan co-pas command line berikut di Terminal:
        sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/gnome3 
        sudo apt-get update 
        sudo apt-get install gnome-shell-extensions-auto-move-windows 

Ketika instalasi selesai, restart GNOME Shell (Alt+F2 dan ketik: 'r' lalu tekan Enter) dan aktifkan ekstensi ini menggunakan GNOME Tweak Tool.




12. Windows Navigator Gnome Shell
Windows Navigator extension memungkinkan seleksi keyboard di jendela atau lembar kerja dalam tampilan overlay mode: ketika kita menekan tombol ALT, satu angka akan ditetapkan untuk tiap jendela (ditampilkan di sudut kiri atas) dan kita dapat menekan angka tersebut untuk berpindah ke jendela yang ditunjukkan angka tersebut.

Caranya:
Buka Terminal (Ctrl+Alt+T) dan co-pas command line berikut di Terminal:
        sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/gnome3 
        sudo apt-get update 
        sudo apt-get install gnome-shell-extensions-windows-navigator 

Ketika instalasi selesai, restart GNOME Shell (Alt+F2 dan ketik: 'r' lalu tekan Enter) dan aktifkan ekstensi ini menggunakan GNOME Tweak Tool.




13. Easily Change Gnome Shell Themes
Agar mudah mengganti tema GNOME Shell, disamping menggunakan GNOME Tweak Tool, kita juga membutuhkan User Theme extension.

Caranya:
Buka Terminal (Ctrl+Alt+T) dan co-pas command line berikut di Terminal:
        sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/gnome3 
        sudo apt-get update 
        sudo apt-get install gnome-shell-extensions-user-theme 

Gunakan GNOME Tweak Tool untuk mengaktifkan tema.

Semoga bermanfaat...

Jika ingin langsung ke sumbernya, klik Things to do after installing Linux Mint 12 Lisa























Friday, December 30, 2011

Beberapa Tips setelah Install Linux Mint 12 Lisa (1)

Ini merupakan terjemahan bebas dari Komunitas Linux Mint di situs resmi Linux Mint tentang Trik dan Tips setelah install Linux Mint 12 Lisa

Tentang DuckDuckGo
Agar kita akrab dengan DuckDuckGo dan memahami mengapa ini menjadi search engine default pada Linux Mint 12, silahkan baca di announcement releasa Linux Mint 12.


Gnome 3 / MGSE
Merubah Panel menjadi Panel Tunggal di Atas
Secara default, Linux Mint 12 menampilkan panel atas dan bawah

Jika kita ingin menggunakan panel tunggal di atas, kita dapat menghilangkan panel bawah dan menu serta list window (jendela) akan ditempatkan di atas:

Cara menon-aktifkan (disable) panel bawah:
1. Dari menu, buka tool "Advanced Settings"
2. Pilih "Shell Extensions"
3. Temukan "Bottom Panel Extension" dan non-aktifkan (disable)
4. Kemudian, restart Gnome Shell, agar menu dan list window dibaca ulang (reload):
    - Tekan "Alt F2" 
    - Ketik "r" dan tekan "Enter"

Merubah panel menjadi black panel, menu dan window list (seperti di edisi RC)
Linux Mint 12 memiliki dua tema baru: Mint-Z and Mint-Z-Dark.
Mint-Z kelihatan seperti edisi (release) Linux Mint sebelumnya. Hadir dengan menu abu-abu, list window (jendela), dan panel bawah:

Mint-Z-Black tampak seperti Linux Mint 12 edisi RC dan memiliki black menu, list window dan panel bawah. panel.

untuk memilih di antara tema-tema ini dan mengaplikasikan tema lain:
 1. Buka tool "Advanced Settings" dari menu
 2. Klik pada "Theme"
 3. Ubah value pada "Shell Theme" dengan tema pilihan kita

Melihat file (preview) dengan cepat tanpa membukanya
Linux Mint 12 memiliki fitur "Sushi", a file previewer (tool untuk melihat file) untuk Nautilus.
Ketika kita mencari direktori (folder) di file manager, pilih sebuah file dan tekan tombol 'spasi' untuk melihatnya (preview).
Sushi dapat menampilan seluruh bagian file dan isinya: Gambar, music, video, dokumen, pdf, dll.

Restart Gnome Shell ketika diperlukan
Gnome 3, Gnome Shell dan MGSE merupakan teknologi model baru (new brand technologies). Ketiganya akan matang (sempurna) bersama dengan berjalannya waktu dan akan berfungsi secara baik dan stabil.
Ketika Gnome mulai lambat, atau ketika crash, ketahuilah kita dapat melakukan restart tanpa menutup windows atau log out.
Untuk melakukan restart Gnome Shell sangat mudah:
 - Tekan"Alt F2" 
 - Ketik "r" dan tekan "Enter"

Debug Gnome Shell (bagi para pengembang atau untuk troubleshoot)
Jika kita ingin melakukan debug Gnome Shell atau menjalankannya dari console (Terminal):
 1. Buka console (Terminal) menggunakan "Ctrl Alt F1"
 2. Ketik "w" untuk menemukan display kita (biasanya:0.0)
 3. Eksport display kita (biasanya dengan perintah "export DISPLAY=:0.0")
 4. Restart gnome shell dari console dengan mengetik perintah
     "gnome-shell --replace"
 5. Kembali ke display menggunakan "Ctrl Alt F7"

Menjalankan Gnome Shell di Virtualbox (untuk mencoba dan mereview OS)
Linux Mint 12 hadir dengan Virtualbox guest additions pre-installed, sehingga memungkinkan untuk menjalankan sesi live dengan Gnome dan MGSE.
Pastikan kita melakukan konfigurasi virtual machine sebagai berikut: 
1. Buka Machine->Settings->Display
2. Beri virtual machine sebanyak mungkin Memory Video.
3. Centang checkbox "Enable 3D Acceleration"

Tanpa akselerasi 3D sesi virtual akan berjalan dengan mode Fallback. Jika setting benar, maka akan berjalan dengan Gnome Shell dan MGSE

MATE
Install MATE dari Edisi CD
Untuk menginstall MATE cukup install "mint-meta-mate" package.

Seputar panel MATE yang hilang
Banyak tema yang belum kompatibel dengan MATE. Ika panel MATE tidak muncul saat kita log in, cukup ubah tema. Tema berikut telah diakui berfungsi dengan baik di MATE:
- Mint-Z-Mate
- Carbon

Seputar 100% CPU usage
Banyak tema yang belum kompatibel dengan MATE. Jika menemukan bahwa MATE menjadi lambat secara tidak normal dan CPU terlalu sering mencapai 100% usage, cobalah untuk mengubah tema. Tema berikut telah diakui berfungsi dengan baik di MATE:
- Mint-Z-Mate
- Carbon

Jika ingin menuju sumbernya, silahkan klik di sini.

Semoga bermanfaat...


Selayang Pandang Linux Mint 12 'Lisa'

Linux Mint 12 'Lisa' merupakan generasi terbaru dari Linux Mint. Tentu banyak hal baru yang terdapat dalam Linux Mint ini yang akan dijelaskan secara singkat dalam tulisan ini. Sebenarnya catatan sekilas tentang Linux Mint 12 'Lisa' ini tidak lebih dari terjemahan bebas tentang Linux Mint 12 'Lisa' yang terdapat di situs resmi Linux Mint.

Sebelum menginstal Linux Mint 12 'Lisa' ada baiknya kita perhatikan spesifikasi komputer yang harus kita gunakan. Spesifikasi komputer minimal bagi Linux Mint 12 'Lisa' adalah:
  • x86 processor (Linux Mint 64-bit requires a 64-bit processor. Linux Mint 32-bit works on both 32-bit and 64-bit processors)
  • 512 MB RAM (1GB recommended for a comfortable usage).
  • 5 GB of disk space
  • Graphics card capable of 800×600 resolution
  • CD/DVD drive or USB port 



Linux Mint 12 Lisa hadir selangkah lebih maju, menggunakan teknologi baru dan tampilan desktop model baru

Linux Mint 12 Lisa

1. Gnome 3 dan MGSE
Linux Mint 12 'Lisa' hadir dengan tampilan desktop baru, dibangun menggunakan Gnome 3 dan MGSE.
MGSE (Mint Gnome Shell Extentions) adalah layer desktop paling utama Gnome 3 yang memungkinkan untuk menggunakan Gnome 3 dalam tampilan tradisionalnya. Kita dapat menon-aktifkan (disable) seluruh komponen yang terdapat dalam MGSE untuk memperoleh pengalaman murni menggunakan Gnome 3, atau kita dapat menggunakan seluruh komponen MGSE untuk mendapatkan desktop Gnome 3 yang mirip dengan apa yang pernah kita gunakan sebelumnya. Tentu saja kita juga bisa memilih beberapa komponen sesuai yang kita inginkan untuk mendesain tampilan desktop kita.
Fitur utama dalam MGSE adalah:
  • The bottom panel 
  • The application menu 
  • The window list 
  • A task-centric desktop (yaitu, kita berpindah antar jendela [windows], bukan antar aplikasi) 
  • Visible system tray icons 
Tast-centric Alt-Tab di MGSE

MGSE juga memasukkan ekstensi tambahan (additional extensions) seperti indikator media player, dan multiple enchancements untuk Gnome 3. 
Desktop Linux 12 merupakan paduan antara desktop lama dan baru. Ini merupakan desktop model baru namun tetap menyertakan komponen-komponen tradisional.
Teknologi baru Gnome 3 mengagumkan namun komponen-komponen yang disediakan MGSE tetap membuat pengguna (users) merasa sangat nyaman. Linux Mint 12, meskipun sebenarnya dibangun menggunakan Gnome 3, tetap terlihat sebagaimana desktop Mint. Kita dapat membuka aplikasi dari tombol kiri bawah (start menu), sangat mudah untuk berpindah antar aplikasi dan lembar kerja (workspaces) dengan menggunakan windows list atau keyboard shortcut, nofitications untuk aktifitas yang dilakukan dan mengakses fitur-fitur Gnome 3 seperti “activities” dari sudut kiri atas. 
Menu MGSE baru (menggunakan Mint-Z Dark Theme)

2. MATE
MATE adalah bagian dari Gnome 2 yang kompatibel dengan Gnome 3. Kita dapat menjlankan dua versi Gnome sekaligus dalam satu sistem yang sama.
MATE dengan Caja dan MintMenu

MATE ada di edisi DVD Linux Mint 12. Bagi yang menggunakan edisi CD dapat menginstallnya via mint-meta-mate package.
MATE adalah model baru, belum benar-benar stabil, dan masih ada beberapa bagian yang belum sempurna (missing). Saat ini masih dikembangkan melalui kolaborasi antara pengembang MATE dan Linux Mint.
Pada akhirnya, MATE akan identik dengan Gnome 2 dan merepresentasikan masa depan desktop tradisional di Linux.
Di Linux Mint 12, baik mintDesktop (di edisi RC) maupun mintMenu (di edisi stable release) MATE diadaptasi dan dapat digunakan secara penuh.

3. Artwork improvements
Linux Mint dengan Mint-Z-Dark theme
Linux Mint 12 menampilan dua tema baru, yakni Mint-Z dan Mint-Z-Dark yang dibangun menggunakan base Mint-X and Zukitwo.
Mint-Z Desktop theme
Backgrounds: Sebagaimana versi sebelumnya, default background menampilkan tampilan 3D yang memperlihatkan logo Linux Mint. Artwork original berasal dari seniman yang bernama Gelsan. Background pilihan juga tersedia, termasuk foto fantastik dari India dan Yellowstone National Park.
Beberapa contoh Background di  Linux Mint 12
4. Search Engines
Duck Duck Go: Search engine default yang baru adalah Duck Duck Go. Hasil pencarian pada search engine ini bergantung siapa yang melakukan pencarian, bukan pada track atau record informasi user, hal ini memberi kita hasil yang optimal dan search engine ini dibangun dengan base dan memiliki kontribusi pada Open Source
Pengembangan sebuah model bisnis baru: Search engine akan berbagi (share) dengan Linux Mint atas keuntungan yang diperoleh para pengguna Linux Mint. Beberapa search engine mitra partner Linux Mint sudah tersedia dan ada di Linux Mint 12.
Mudah Menginstall search engine lain: Instalasi search engine di Linux Mint 12 sangat berbeda dengan edisi sebelumnya. Instruksi yang mudah dan penjelasan yang gamblang tersedia pada user untuk dapat memahami bagaimana search engine membantu Linux Mint dan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Instalasi search engine lain juga jauh lebih mudah dari edisi (versi) sebelumnya..


5. Komponen Basis
Linux Mint 12 menggunakan komponen basis (upstream components): Ubuntu 11.10, Linux 3.0, Gnome 3.2. Sehingga ketika kita hendak menambah repository di Linux Mint 12, kita harus memperhatikan base distribution sesuai dengan komponen basis yang digunakan.

Semoga bermanfaat...