Kalau dipikir-pikir iya juga nih :
Pada acara presentasi pemilihan mahasiswa berprestasi, seorang peserta mengatakan begini di depan juri: “I’m sorry, most of my oral presentation in English and the rest in Bahasa“.
“Bahasa”? Mengapa bukan Indonesian atau “Bahasa Indonesia”?
Contoh kedua, sebuah situs web di ITB menyajikan isi web dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Pembuat web menuliskan dua pilihan di laman depan yang bisa diklik oleh pengunjung, yaitu “English” dan “Bahasa”.
“Bahasa”? Mengapa bukan Indonesian atau “Bahasa Indonesia”?
Istilah “Bahasa” biasanya diucapkan orang asing untuk mengacu pada Bahasa Melayu. Mereka menyebut Bahasa Melayu sebagai “Bahasa” dan bukan Malaysian atau Malay language. Pada DVD film yang mempunyai subtitle dalam bahasa melayu juga tertulis pilihan “Bahasa” sebagai salah satu opsi. Jika kita mengklik pilihan itu, maka terjemahan yang keluar adalah dalam Bahasa Malaysia dengan dialek Melayu.
Tetapi, Bahasa Indonesia bukan bahasa melayu, bahasa Indonesia adalah gabungan bahasa melayu, plus bahasa daerah dan bahasa asing. Bahasa Indonesia tidak sama dengan Bahasa Malaysia.
Jadi, salah kaprah kalau situs web dan orang-orang di negeri kita menuliskan “Bahasa” sebagai Bahasa Indonesia. Tulis atau sebut saja “Bahasa Indonesia” atau Indonesian.
Sumber : http://rinaldimunir.wordpress.com/