Friday, October 19, 2012

" GHAZWUL FIKRI " terhadap Muslim Indonesia

Ghazwul Fikri berasal dari Bahas Arab yaitu “ Gozwah “ berarti “Perang” dan “ Fikri “ berarti “ Pemikiran “.Allah SWT berfirman :
“ mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut ( ucapan-ucapan ) mereka,tetapi Allah tetap menyempurnakan Cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya “. ( Q.S As-Shaf ; 8 ).
Ghazwul Fikri merupakan perang pemikiran yang di cetuskan oleh kaum musyriki dengan tujuan menghancurkan agama Allah SWT.

Awal Mula Ghazwul Fikri di Indonesia

Pada akhir abad ke-15 M,datanglah bangsa eropa ke kepulauan Nusantara,sudah terlihat sifat buruk mereka yang rakus untuk menguasai alam Nusantara,apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka,sehingga semangat perang salib selalu di bawa-bawa setiap kali mereka menundukan suatu daerah.

Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara,namun di sisi lain membuat pedalaman aqidah Islam tidak merata. Hanya kalangan Pesantren/Madrasah saja yang mendalami keislaman,itu pun biasanya hanya terbatas pada Madzhab Syafi’I,sedangkan pada kaum muslimin kebanyakan terjadi pencampuran aqidah dengan tradisi pra-Islam. Kalangan penyanyi yang dekat dengan belanda malah sudah terjangkit gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknnya masih terjadi hingga sekarang. Firman Allah SWT :
“ mereka ingin kamu menjadi kafir sebagaimana sama ( dengan mereka ). Janganlah kamu jadikan dari antara mereka sebagai teman-teman ( mu ),sebelum mereka berpindah pada jalan Allah.. “ ( Q.S An-Nisa ; 89 )


C. Tahapan Ghazwul fikri

Kondisi umat yang ada sekarang sehubungan dengan rencana Ghazeul Fikri ( Perang Pemikiran ) sangat mempengaruhi beberapa aspek diantaranya aspek pendidikan,politik dan pemerintahan,social dan aspek ekonomi.


1.Aspek Pendidikan
Negara Indonesia merupakan Negara yang di ajarkan di sekolah-sekolah selain pesantren atau madrasah. Saat ini hanya 2 jam dalam satu pecan sebab masih mengadopsi kosep barat. Adapun lemahnya pendidikan di sebabkan oleh rapuhnya strategi atau pincangnya pengaturan langkah kerja. Sesungguhnya lemah pendidikan agama itu merupakan kepincangan yang secara perlahan akan melahirkan penyakit subur bagi tumbuhnya pergaulan bebas di kalangan remaja,terjadinya tindakan-tindakan ekstrim,pemahaman-pemahaman yang sempit dalam bidang agama sebab adanya penjelasan–penjelasan ilmu yang tidak jelas sehingga tidak utuhnya pemahaman muslim tentang etika ,hokum dan ajaran –ajaran Islam yang benar.

2.Politik dan Pemerintahan
Ghazwul Fikri dalam aspek ini melanda pemimpin dan kementrian di negri ini,adanya saling berebut kekuasaan dan semangat kerja yangberlebihan/gila kerja sehingga meninggalkan kewajiban sebagai muslim yang mengakibatkan lemahnya kualitas SDM Negara dan masyarakat yang ada di negri ini.
Lemahnya politik dan pemerintahan pun disebabkan tidak pahamnya hakikat politik,sikap,realitas konflik yang terjadi dan kurangnya pemahaman politik dan pemerintahan dalam dasar-dasar islam,dsb.

3.Sosial

Ghazwul Fikri di tatanan social semakin nyata di antara nya adalah fashion yang tidak menutupi Aurat dan tidak dalam konteks keislaman untuk seorang wanita,pergaulan bebas,Valentine Day’s,gaya hidup yang berlebihan,ghuluw (melampaui batas wajar dalam mengagumi seseorang) dan masih banyak hal temasuk tradisi jahiliyah yang sengaja di sosialisasikan oleh musuh-musuh Allah sebagai Perang Pemikiran yang di tuujukan pada muslim indonesia terutama para remajanya.
“ dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui,karena pendengaran,penglihatan dan hati nurani. Semua itu akan diminta pertanggung jawabannya “

4.Aspek Ekonomi

Dalam aspek ini harus kita sikapi dengan kritis. Apalagi karena kita sebenarnya sudah lama sekali bergelut dengan roda Ekonomi yang terlepas dari dasar Islam. Meskipun saat ini ekonomi berlandaskan syari’ah mulai dilirik oleh perekonomian Indonesia namun masih ada aspek-aspek perekonomian yang tidak berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Seperti riba,judi,korupsi,penipuan dan kecurangan dalam berjual beli,utang piutang kerjasama modal usaha, kerjasama mitra usaha dan investasi. Semua merupakan jalan Ghazwul yang dilancarkan orang-orang musyrik,terhadap muslim Indonesia.
Adapun usaha musuh-musuh Islam untuk penghancuran di bidang ekonomi selain yang dijelaskan diatas tadi,yaitu beredarnya produk-produk yang mengandung zat-zat haram,yang menjadikan tubuh kita kotor.



D. Sebab-Sebab Ghazwul Fikri


1) Mengikuti hawa nafsu ( Q.S Al-Jasyiyah : 23 )
2) Prasangka buruk pada Allah ( Q.S Al-Fath : 6, An-Nur :50 )
3) Pendeta yang mengajak bid’ah ( Q.S Al-An’am :31, At-Taubah : 31 )
4) Ghuluw terhadap manusia

E. Bahaya dan Akibat Ghazwul Fikri

Ghazwul Fikri merupakan sumber malapetaka yang mengancam umat islam. Diantara bahayanya adalah sebagai berikut :

1) Tertipu ( Q.S Fathir : 6 )
2) Cenderung pada orang kafir ( Q.S Hud : 13 )
3) Mencintai orang kafir ( Q.S Al-Imran : 8-11 )
4) Menaati orang kafir ( Q.S Muhammad : 26 )
5) Mengikuti tata cara hidup orang kafir ( Q.S Al-Baqarah : 120 )
6) Menyerupai prilaku dan penampilan orang kafir ( Q.S Al-Maidah : 51 )
7) Memberikan loyalitas kepada orang kafir ( Q.S Al-Maidah : 51 )

Akibatnya :
1 Kehinaan
2 Mudah dikendalikan
3 Terjatuh dalam syirik
4 Allah berlepas pada dirinya
5 Murtad
6 Umat islam seperti buih yang ringan timbanganya dan mengikuti arus.

Kesimpulan


Dewasa ini efek globalisasi semakin terasa,begitupun Ghazwul Fikri semakin terasa ,terutama di beberapa aspek di antaranya aspek pendidikan,politik dan pemerintahan,ekonomi dan social. Oleh sebab itu kita sebagai generasi muda islam,hendaklah memahami akan bahaya dan aspek-aspek yang mempengaruhi kepribadian,moral bahkan aqidah.
Dengan asas pemahaman pendidikan agama yang benar ,yang menghasilkan akhlak,budi pekerti yang baik sehingga menjadikan keluarga,lingkungan dan Negara bangkit dari keterpurukan penjajahan ideologis yang mengancam semua muslim Indonesia.
Generasi islam merupakan generasi penerus bangsa yang di tangannya terdapat cita-cita perbaikan bangsa,generasi muda adalah para pemimpin masa depan yang harus dapat membaca situasi dan kondisi atas permasalahan saat ini dengan pengendalian di jalan islam.
Dengan kata lain generasi mudalah yang harus ada di barisan pertama dalam menentang Ghazwul Fikri terhadap muslim di Indonesia karena generasi muda mempunyai potensi seperti positively ( berpikir posotif ), opportunity ( peluang ), willinges ( kemauan keras ), elastisitas ( kemampuan untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran yang variatif )

Sumber : http://unatantik.blogspot.com/2011/11/ghazwul-fikri-terhadap-muslim-indonesia.html