Monday, February 27, 2012

Update Preview Ubuntu 12.04 Precise Pangolin

Tak berapa lama setelah merilis Ubuntu 12.04 Precise Pangolin Alpha 2, pengembang Ubuntu telah mengeluarkan update melalui beberapa rilis harian. Unity yang menjadi pilihan Canonical sebagai lingkungan desktop mendapatkan permak di sana-sini. Beberapa aplikasi juga diperbarui ke rilis terbaru. Sayangnya belum ada menu HUD (Head-Up Display) disertakan sebagaimana cukup banyak diberitakan akan menjadi default menu di Ubuntu.
Update pertama terlihat di LightDM yang terlihat lebih mulus dan halus.
Ikon home di launcher kelihatannya juga mendapatkan sedikit permak. Kini ketika kita klik kanan pada ikon home akan muncul menu kontekstual.
Ukuran launcher Unity di rilis terdahulu bersifat statis dan tidak ada konfigurasi atau perkakas untuk mengubahnya. Namun kini pengguna sudah dapat dengan mudah memperkecilnya melalui pengaturan Appearance.
Launcher kini juga dapat diatur untuk tetap tampil atau secara otomatis menghilang (auto hide) dari pengaturan Appearance.
Di sisi aplikasi, Ubuntu 12.04 Precise Pangolin kini mengembalikan Rythmbox sebagai music player setelah sebelumnya sempat digantikan Banshee. Hal ini terkait dengan komitmen Ubuntu untuk tidak lagi menggunakan aplikasi berbasis Mono.
Dash yang merupakah shell untuk Unity tidak luput mendapatkan permak dengan hanya menampilkan recent applications dan recent files saja di layar home.
Tentu saja semua ini belum final karena rilis Ubuntu 12.04 Precise Pangolin masih cukup lama. Harapan kita tentu saja pengembang Ubuntu dan Canonical akan memberikan yang terbaik untuk pengguna Ubuntu GNU/Linux.

Sunday, February 26, 2012

Enkripsi GPG Menggunakan Private Key dan Public Key

Enkripsi secara umum terbagi dua, simetris dan asimetris. Enkripsi simetris (symmetric encryption) menggunakan kunci yang sama untuk enkripsi dan dekripsi. Enkripsi asimetris (asymmetric encryption) sebaliknya, justru menggunakan dua kunci yang berdeda (public key dan private key) masing-masing satu kunci untuk enkripsi dan dekripsi. Enkripsi simetris mempunyai kelemahan karena dua pihak yang saling berkirim pesan memiliki kunci yang sama. Artinya pihak yang mengenkripsi pesan (pengirim) harus mengirimkan kunci yang digunakan ke penerima untuk mendekripsi pesan. Seandainya penyerang membajak kunci ketika dikirimkan, maka dia dapat membaca pesan yang dienkripsi.
Kelemahan ini diatasi dengan enkripsi asimetris. Pada metode ini, sebelum pengiriman pesan dimulai pihak pengirim akan membuat dua pasang kunci, private key dan public key. Public key akan dikirimkan ke pengirim data dan akan digunakan untuk mengenkripsi data. Penerima pesan nantinya akan mendekripsi pesan dengan private key pasangan kunci yang dikirimkan ke pengirim. Enkripsi asimetris maupun simetris dapat dilakukan dengan GPG (GNU Privacy Guard). Enkripsi simetris sudah dibahas di artikel sebelumnya, kali ini kita akan mencoba enkripsi asimetris.
Pertama-tama kita harus membuat pasangan kunci terlebih dahulu. Proses ini akan menghasilkan public key dan private key. Ketikkan perintah berikut dari terminal:
gpg --gen-key
GPG akan menanyakan beberapa informasi untuk pembuatan kunci.  Mulai dari jenis kunci dan algoritma yang digunakan (default menggunakan RSA), panjang kunci (default 2048 bit), lamanya masa aktif kunci, nama, alamat email, hingga komentar untuk kunci yang dibuat.
Di akhir pengisian informasi pembuatan kunci, ketik O untuk memulai pembuatan kunci. Pass phrase bisa diisi, bisa juga tidak karena sifatnya opsional. Setelah pembuatan kunci berhasil, GPG akan menampilkan informasi tentang kunci tersebut.
Supaya orang lain dapat mengenkripsi data yang hendak dikirimkan ke kita menggunakan public key milik kita, maka mereka harus mendapatkan kunci tersebut. Kita dapat mengirimkannya langsung atau menyediakannya di sebuah key server. Sebelum mengirimkan public key, terlebih dahulu kita buat versi ASCII dari kunci tersebut dengan perintah berikut.
gpg --armor --output pubkey.txt --export 'Rotua Damanik'
Perintah di atas akan menghasilkan public key dengan format teks ASCII di dalam berkas pubkey.txt.
Karena sudah memiliki pasangan kunci public dan private, kita sudah bisa mengenkripsi pesan untuk kepentingan pribadi. Untuk enripsi pesan menggunakan public key milik sendiri, gunakan perintah berikut.
gpg --encrypt --recipient 'Rotua Damanik' pesan.txt
Perintah di atas akan menghasilan pesan dalam berkas pesan.txt.gpg yang berbentuk biner. Jika ingin membuat pesan enkripsi dalam format teks ASCII ganti perintah tersebut menjadi:
gpg --armor --encrypt --recipient 'Rotua Damanik' pesan.txt
Output dari perintah ini nantinya akan terbentuk berkas dengan nama pesan.txt.asc.
Dekripsi pesan-pesan terenkripsi dilakukan dengan perintah yang sama, baik untuk enkripsi format biner maupun format teks ASCII.
gpg --output pesan_baru.txt --decrypt pesan.asc
Hasil dekripsinya akan disimpan di berkas pesan_baru.txt.
Untuk mengenkripsi pesan yang akan dikirimkan ke pihak lain, kita harus memiliki public key dari pihak tersebut. Kita dapat mengimpor sebuah public key dengan perintah:
gpg --import public_key.asc
Daftar kunci yang sudah diimpor di sistem dapat dilihat dengan:
gpg --list-keys
Ketika sudah tidak digunakan, sebuah kunci dapat dihapus menggunakan perintah:
gpg --delete-key 'email@perusahaan.com'
Referensi: dokumentasi GPG.

Saturday, February 25, 2012

Konfigurasi Fedora 16 Setelah Instalasi

Ketika melakukan instalasi Fedora 16, kita hanya membuat satu user saja yaitu root. Konfigurasi Linux seperti ini tidak disarankan karena rentan dengan isu keamanan. Untuk itulah setelah instalasi Fedora 16 selesai, kita harus melakukan beberapa konfigurasi tambahan. Beberapa konfigurasi yang harus dilakukan pascainstalai Fedora 16 di antaranya 1) persetujuan lisensi, 2) pengaturan waktu, 3) pembuatan user, 4) hardware profile.
Konfigurasi Fedora 16 akan otomatis dijalankan setelah kita memilih Reboot di akhir instalasi. Lalu di menu GRUB 2 kita harus memilih untuk masuk ke sistem Fedora 16 yang baru selesai di-install.
Di awal konfigurasi kita akan disapa Welcome Screen Fedora 16. Klik Forward untuk melanjutkan.
Berikutnya kita harus menyetujui dan memahami lisensi yang digunakan Fedora 16. Klik Forward untuk melanjutkan.
Secara default Fedora 16 akan mengambil konfigurasi waktu dari BIOS, namun jika ternyata konfigurasi ini tidak cocok kita boleh menyesuaikannya. User juga diberi pilihan untuk melakukan sinkronisasi waktu dengan server NTP melalui jaringan. Klik Forward setelah selesai mengatur waktu Fedora 16.
Selanjutnya kita akan membuat user yang nantinya akan digunakan sebagai login untuk keperluan sehari-hari tanpa perubahan pada konfigurasi sistem. Kita juga dapat memasukkan user ini ke dalam grup administrator yang membuatnya setara dengan root dengan akses sudo. Klik Forward untuk melanjutkan.
Pengiriman hardware profile ke Fedora bersifat opsional, jika ingin membantu pengembang Fedora untuk mengetahui perangkat keras yang dapat menjalankan Fedora dengan baik, kita dapat memilih untuk mengirimkan hardware profile. Klik Forward untuk melanjutkan.
Sekarang Fedora 16 siap digunakan dan dioprek lebih lanjut. Silakan login dengan user yang dibuat pada tahapan konfigurasi sebelumnya.

Tutorial Instalasi Fedora 16

Fedora 16 merupakan salah satu distro Linux berbasis RedHat yang cukup populer dan banyak digunakan di desktop maupun server. Sebagai proyek yang dikembangkan bersama oleh RedHat dan komunitas, Fedora merupakan cikal bakal atau testbed untuk RedHat Enterprise Linux. Seperti kebanyakan distro populer lainnya, Fedora menggunakan Gnome sebagai desktop environment default. Namun pengguna KDE tidak perlu khawatir karena Fedora tetap menyediakan pilihan untuk memasang KDE sebagai desktop environment.
Untuk urusan instalasi, Fedora sudah menyediakan antarmuka berbasis GUI yang cukup mudah digunakan. User dapat memilih untuk menggunakan installer berbentuk CD atau DVD. Ketika menggunakan CD, user dapat terlebih dahulu mencoba Fedora dalam mode live cd. Sedangkan penggunaan DVD sepertinya memang dirancang untuk instalasi dengan perangkat lunak bawaan yang lebih banyak.
Dalam tutorial ini kita akan melakukan instalasi Fedora 16 menggunakan DVD. ISO image Fedora dapat diunduh dari situs resminya atau cermin lokal seperti kambing. Kelar mengunduh, ISO image harus dibakar ke DVD atau flashdisk, atau bisa juga menggunakan virtual machine di VirtualBox, atau menggunakan teknik booting ISO dari harddisk.
Di menu GRUB, pilih Install or upgrade Fedora.
Untuk memastikan DVD dalam kondisi baik dan tidak akan mengganggu jalannya instalasi, kita bisa memilih untuk memeriksanya. Kalau sudah yakin DVD dalam keadaan baik, pilih saja Skip.
Pilih bahasa yang akan digunakan. Klik Next untuk melanjutkan.
Pilih jenis papan ketik (keyboard layout), lalu klik Next.
Berikutnya kita harus menentukan jenis penyimpanan yang digunakan untuk instalasi. Pilih Basic Storage Devices untuk kebanyakan PC/laptop dengan harddisk lokal. Pilih Specialized Storade Devices jika menggunakan FCoE, iSCSI, zFCP, atau Storage Area Networks (SANs) lainnya. Klik Next untuk melanjutkan.
Tentukan host name untuk mesin yang sedang di-install ini. Di tahap ini juga tersedia pilihan untuk pengaturan jaringan. User yang memilih melewatkan konfigurasi jaringan dapat melakukannya nanti setelah instalasi selesai. Klik Next untuk melanjutkan.
Pilihan zona waktu untuk Indonesia ada tiga, 1) Jakarta untuk WIB, 2) Makassar untuk WITA, dan 3) Jayapura untuk WIT. Pilih salah satunya, lalu klik Next untuk melanjutkan.
Tentukan password root yang nantikan akan digunakan untuk berbagai kepentingan pengelolaan sistem. Sebaiknya pilih password yang cukup panjang namun tetap mudah diingat. Klik Next untuk melanjutkan.
Fedora menyediakan beberapa pilihan metode partisi. Tips untuk memilih partisi, jika sebelumnya sudah ada sistem operasi lain di PC/laptop gunakan pilihan Create Custom Layout, jika ingin menggunakan seluruh harddisk untuk instalasi gunakan pilihan Use All Space. Selesai memilih, klik Next.
Klik Write Changes to Disk untuk mengkonfirmasi pembuatan partisi.
Fedora menyediakan empat pilihan instalasi, 1) Graphical Desktop untuk lingkungan desktop lengkap, 2) Software Development untuk lingkungan desktop pengembangan perangkat lunak, 3) Web Server untuk lingkungan LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP), 4) Minimal untuk instalasi minimal. Pilihan ini masih dapat dikonfigurasi setelah instalasi selesai. Tentukan pilihan, lalu klik Next untuk melanjutkan.
Instalasi akan memakan waktu hingga beberapa puluh menit. Tunggu hingga selesai.
Setelah instalasi selesai, klik Reboot untuk masuk ke sistem baru.
Berikutnya kita harus melakukan konfigurasi pascainstalasi untuk pengaturan waktu, pembuatan user baru, dan pembuatan hardware profile.

Friday, February 24, 2012

Mengenkripsi Pesan Text Menggunakan GPG (GNU Privacy Guard)

Berkirim pesan melalui email atau media Internet lainnya mungkin sudah biasa kita lakukan setiap hari. Namun pernahkah kita sadari ada orang lain yang bisa mengintip pesan-pesan yang kita kirimkan dalam bentuk plain text? Kebanyakan pengguna Internet memang masih mengirimkan pesan dalam bentuk teks yang dapat dibaca. Celakanya lagi, kebanyakan protokol Internet seperti HTTP juga tidak melakukan pengamanan terhadap data yang dikirimkan di atasnya. Ini jelas merupakan kerugian bagi para pengguna.
Lalu bagaimana mengatasi isu keamanan ini? Apakah kita tidak boleh mengirimkan data rahasia melalui Internet? Tentu saja boleh, kita gunakan teknik enkripsi untuk mengamankan pesan yang akan dikirimkan. Di sistem operasi Linux ada banyak pilihan dalam urusan enkripsi. Salah satunya adalah GPG atau GNU Privacy Guard. Perangkat lunak ini sudah menjadi standar di berbagai distro Linux sehingga tidak perlu instalasi lagi. Untuk memeriksa instalasi GPG, jalankan saja perintahnya dari terminal.

gpg
Jika hasilnya seperti gambar di bawah, artinya GPG sudah terpasang dengan baik.
Sekarang kita akan mencoba mengkripsi pesan teks yang tersimpan dalam sebuah berkas.
echo Ini adalah pesan rahasia > pesan.txt
gpg -c pesan.txt
Saat melakukan enkripsi kita harus menentukan pass phrase yang nantinya digunakan untuk dekripsi pesan.
Proses enkripsi ini akan menghasilkan berkas baru dengan nama pesan.txt.gpg dengan isi yang akan sangat sulit dipahami. Mari kita cek.
cat pesan.txt.gpg
Hasilnya akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Lalu bagaimana orang yang menerima pesan tersebut membacanya? Mereka harus melakukan dekripsi bermodalkan pass phrase yang digunakan dalam enkripsi tadi.
gpg -o dekripsi -d pesan.txt.gpg
Jika pass phrase tidak cocok, maka dekripsi akan gagal. Dalam perintah di atas, pesan hasil dekripsi akan disimpan di berkas 'dekripsi'. Dan isi berkas ini akan sama persis dengan berkas yang dienkripsi.
Selain mengenkripsi dalam bentuk biner, GPG juga dapat mengenkripsi dalam bentuk ASCII yang dapat dibaca namun tidak untuk dipahami. Untuk enkripsi dalam bentuk ASCII gunakan perintah berikut.
gpg -a -c pesan.txt
Hasilnya:
-----BEGIN PGP MESSAGE-----
Version: GnuPG v1.4.11 (GNU/Linux)

jA0EAwMCaO5iM1DsNS1gyTUhcP4KYV9+bedy/YPxSce+SLnGMn/HdemWHnarXchf
klNv4IOHxtPxZwQzqNvf2u5UE/l+pg==
=kJ2h
-----END PGP MESSAGE-----
Berkas hasil enkripsinya akan disimpan dengan ekstensi asc.
GPG mempunyai banyak sekali kemampuan seperti pilihan algoritma enkripsi, penggunaan private key dan public key, dll. Semua kemampuan ini didokumentasikan di halaman manual GPG. Jangan sungkan-sungkan untuk membacanya :-)

Thursday, February 23, 2012

Boot ISO Image Dari Harddisk Dengan Grub 2

Setiap kali ada rilis terbaru dari Ubuntu, Linux Mint, Debian, BlankOn, Fedora, OpenSuSE, Mandriva, atau distro lainnya, apa yang anda lakukan untuk mencobanya? Membakarnya ke dalam CD atau membuat live usb? Kalau masih menggunakan salah satu cara ini sebaiknya berhenti saja mulai sekarang. Ada satu cara yang lebih praktis untuk mencoba live cd distro tanpa menggunakan CD-ROM atau USB Flashdisk. Cara ini praktis karena kita dapat mem-boot ISO image dari berbagai distro langsung dari harddisk.
Kita akan memanfaatkan salah satu fitur terbaru dari Grub 2 yang mampu membuat keajaiban ini terjadi. Sebagai persiapan, unduh salah satu distro favorit anda. Berkas ISO image ini bisa disimpan di mana saja, namun untuk alasan kemudahan kita akan menyimpannya di /boot/images.
su
mkdir /boot/images
cd /boot/images
wget http://kambing.ui.ac.id/iso/ubuntu/releases/oneiric/ubuntu-11.10-desktop-amd64.iso
Kemudian kita perlu menambahkan sebuah entry untuk live cd Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot di berkas /etc/grub.d/40_custom. Buka berkas tersebut, lalu tambahkan konfigurasi seperti contoh berikut:
menuentry "Ubuntu 11.10 Live" {
insmod loopback
insmod iso9660
set isofile="/images/oneiric-desktop-amd64.iso"
loopback loop (hd0,5)$isofile
linux (loop)/casper/vmlinuz boot=casper iso-scan/filename=$isofile noprompt noeject
initrd (loop)/casper/initrd.lz
}
Baris pertama menunjukkan awal dari satu menu entry di grub2 dengan nama "Ubuntu 11.10 Live". Dua baris berikutnya akan memuat modul-modul grub2 yang dibutuhkan untuk mem-boot ISO image dari harddisk. Baris ke-4 mendefenisikan letak penyimpanan dari berkas ISO. Baris ke-5 merupakan inti dari trik ini, baris ini memerintahkan grub2 untuk mengaitkan ISO image dengan opsi loop. (hd0,5) di baris ini menunjukkan lokasi di mana berkas ISO image yang akan di-boot disimpan. Misalnya berkas disimpan di /dev/sda5 maka di baris ini harus digunakan (hd0,5).
Kita lanjutkan dengan memperbarui konfigurasi grub2, jalankan perintah berikut dari terminal:
update-grub2
Hidupkan ulang PC/laptop untuk mencoba masuk ke Live CD yang akan di-boot dari harddisk dengan bantuan Grub 2. Voila, sekarang kita sudah bisa mem-boot live cd tanpa CD atau flashdisk. Referensi:
http://ubuntuforums.org/showthread.php?t=1549847
http://ubuntuforums.org/showthread.php?t=1599293

Wednesday, February 22, 2012

Setting Proxy di Ubuntu/Linux Mint/Debian/BlankOn

Ini adalah artikel tutorial untuk pengaturan proxy di klien bukan tutorial pembuatan server proxy menggunakan Squid. Untuk kebanyakan aplikasi di Gnome, setting proxy cukup dilakukan satu kali karena aplikasi di lingkungan Gnome akan menggunakan pengaturan yang sama. Namun beberapa aplikasi seperti Firefox, Pidgin, dkk harus disetting satu per satu ketika menggunakan proxy untuk mengakses Internet.
Setting Proxy Gnome
Di Gnome 3.0 pengaturan proxy dapat dilakukan dari Gnome Control Center.
Di jengela utama Gnome Control Center, klik pada ikon Network di bagian Hardware.
Lalu pilih Network Proxy setelah jendela Network seperti tampak pada gambar di atas muncul. Pada pengaturan proxy ini terdapat tiga pilihan, 1) None, 2) Manual, 3) Automatic. Pilih Manual kemudian masukkan alamat proxy dan nomor port.
Setting Proxy Firefox
Di Firefox, klik menu Edit->Preferences.
Di jendela Preferences, klik tab Advanced->Network. Lalu klik tombol Settings... dan pilih Manual proxy configuration untuk memasukkan alamat dan nomor port dari server proxy.
Setting Proxy Pidgin
Pengaturan server proxy di aplikasi chatting Pidgin bisa saja menggunakan pengaturan yang sudah dilakukan di Gnome Control Center. Pengaturan proxy juga dapat dilakukan per akun atau global untuk semua akun. Untuk mengubah pengaturan pengaturan global untuk semua user, akses menu Tools->Preferences.
Masukkan alamat server proxy dan nomor port di bagian Proxy dengan tipe proxy HTTP.
Untuk pengaturan proxy per akun, edit pengaturan akun dari menu Accounts->[Akunnya]->Modify account. Lalu di bagian proxy pilih tipe proxy HTTP dan masukkan alamat dan nomor port server proxy.
Setting Proxy di Terminal
Aplikasi yang dijalankan dari terminal seperti wget, lynx, w3m, atau apt-get/aptitude hanya dapat mengakses proxy jika dilakukan pengaturan pada environment variabel http_proxy. Untuk pengaturan proxy di terminal, gunakan perintah berikut:
export http_proxy=http://192.168.10.1:3128

Tuesday, February 21, 2012

Cara merubah Waktu Sudo pada Ubuntu

Sudo merupakan hak akses root yang digunakan pada Ubuntu. Untuk menggunakan sudo kita membutuhkan password root. Secara default password akan tersimpan selama 15 menit. Menit berikutnya akan menanyakan password kembali. Dan begitulah secara terus menerus.

Bagi rekan Ubuntuer yang ingin merubah waktu tunggu sudo dapat merubahnya dengan beberapa perintah singkat dibawah ini :

1. Jalankan terminal (Ctrl + Alt + t), lalu ketikkan perintah :

sudo visudo

2. Carilah baris yang berisi tek dibawah ini :

defaults      env_reset

ubah teks tersebut menjadi seperti ini

Defaults      env_reset , timestamp_timeout=x

visudo

ubah x dengan angka waktu yang diinginkan.

Lalu tekan tombol Ctrl + X untuk menyimpan perubahan.

Cara Install Theme Buuf Icon pada Ubuntu 11.10

Cara Install Theme Buuf Icon pada Ubuntu 11.10. Bosan dengan tampilan icon Standar Ubuntu 11.10 yang anda gunakan sekarang ? Anda dapat menggantinya dengan icon yang lain. Tampilan Icon ini sangat enak dipandang.

buuf-icon1

Cara install Buuf Icon (3.2.0)
Jalankan terminal, kemudian ketikkan perintah dibawah ini secara berurutan :

wget -O buuf3.2.tar.xz http://goo.gl/VJysV
mkdir ~/.icons
tar Jxf buuf3.2.tar.xz -C ~/.icons

Cara Mengaktifkan Buuf Icon
Untuk mengaktifkan Buuf Icon, ketikkan perintah dibawah ini pada terminal:

gsettings set org.gnome.desktop.interface icon-theme 'buuf3.2'

buuf-icon2

buuf-icon3

Monday, February 20, 2012

Review Linux Mint 12 Edisi KDE

Linux Mint 12 KDE dirilis pada 3 Februari 2012, rentang waktu yang yang cukup lama bila dibandingkan dengan Linux Mint 12 Gnome. Linux Mint KDE masih berbasiskan Ubuntu 11.10, hadir dengan fitur-fitur terbaru seperti KDE 4.7.4, kernel Linux 3.0, hybrid ISO image, search engine baru menggunakan DuckDuckGo, dan perangkat-perangkat lunak terbaru lainnya. Hybrid ISO image memungkinkan pembuatan live usb tanpa bantuan Startup Disk Creator atau UnetBootin, cukup menggunakan dd saja.
Sayangnya saya belum berhasil melakukan instalasi Linux Mint 12 KDE di VirtualBox. Kelihatannya ada bug di installer-nya. Berikut ini adalah beberapa tangkapan gambar desktop Linux Mint 12 KDE pada mode live cd.
Bootloader Linux Mint 12 KDE
Tampilan default desktop
Menu utama a la KDE
Menambahkan widget di desktop
Widget di panel
Network manager
File manager